Resensi Artikel ”Tajuk Rencana yang berjudul
“Sungguh, Ini Tragedi Nyata”
·
Identitas Artikel
Judul : ”Tajuk
Rencana yang berjudul “Sungguh, Ini Tragedi Nyata”
Nama
penerbit : Harian Kompas edisi 27
Oktober 2015
Isi Pokok :
Hutan dan lahan yang terbakar 1,7 juta
hektar, Lebih dari 43 juta warga terpapar dan 504.000 warga terkena infeksi saluran napas. Terdapat 12 warga
meninggal dan kerugian materi ditaksir
sekitar Rp 20 triliun. Dari bencana asap ini juga membrikan dampak yang buruk
bagi aktivitas masyarakat yang terkena dampak dari bencana ini yaitu aktivitas
pendidikan menjadi terhambat, aktivitas perekonomian juga lumpuh. Dari kejadian
tersebut pihak pemerintah juga belum memberikan sanksi yang tegas kepada
juragan kelapa sawit yang membuka atau melebarkan lahan untuk dijadikan lahan
kelapa sawit itu merugikan masyarakat luas tidak hanya wilayah Sumatra dan
Kalimantan saja, namun Negara tetangga juga ikut merasakan dampaknya, sehingga
Negara kita selalu di olok-olok oleh Negara lain hanya untuk keuntungan
segelintir perusahaan. Indonesia seakan tak mendapat apa-apa dari kehadiran
perusahaan kelapa sawit, kecuali bencana
dan wajah coreng-moreng hitam akibat asap.
Keunggulan :
Dari artikel mengenai Tajuk Rencana yang berjudul “Sungguh, Ini Tagedi Nyata”
memiliki keunggulan seperti, dalam penulisannya terdapat kejelasan dari
masing-masing kata, sehingga dapat menimbulkan kalimat yang baik, kalimat yang
sesuai dengan kalimat dalam berita. Informasi yang disajikan dalam artikel ini
juga tidak bertele- tele atau tidak berbelit-belit. Informasi atau berita dalam
artikel ini juga menceritakan sesuai dengan apa yang terjadi atau sesuai dengan
fakta yang ada. Dalam penulisan berita ini juga langsung menceritakan apa yang
telah terjadi dan kata-kata yang dipakai tidak dibuat-buat atau sesuai dengan
keadaan nyata mengenai dampak kebakaran hutan bagi masyarakat sekitar.
Kelemahan :
Dari artikel ini juga terdapat kelemahan yang tercantum didalam artikel ini,
seperti penguasaan masalah yang disajikan dalam materi ini terlalu fokus pada
satu permasalahan saja, maksudnya dalam penulisan artikel ini hanya membahas
apa yang penulis ketahui saja. Dalam artikel ini hanya menyebutkan atau
menceritakan apa isi dari permasalahan tersebut, hanya membahas tentang dampak
yang ditimbulkan dari kebakaran hutan tersebut, sehingga berita yang disajikan
kurang terperinci dengan baik, karena dalam artikel ini tidak disebutkan
bagaimana solusi yang harus dilakukan untuk mengatasi dampak kebakaran hutan
tersebut. Dalam artikel ini hanya menjelaskan tentang apa masalah yang terjadi,
apa dampak yang terjadi dari adanya bencana kebakaran hutan tersebut tanpa
memberikan informasi yang lebih lengkap lagi seperti memberikan arahan untuk
solusi kedepannya bagaimana.
Resensi Artikel Opini “Negara Vs Pancasila” oleh Mochtar Pabotinggi
Identitas Artikel
Judul : Opini “Negara Vs
Pancasila” oleh Mochtar Pabotinggi
Nama
penulis : Mochtar Pabotinggi
Nama
penerbit : Harian Kompas edisi 27
Oktober 2015
Isi Pokok : Kontroversi
soal "bela negara" membawa kita pada empat hal penting yang perlu
disoroti. Pertama, siapa pun yang hendak menjadi pelaksana pendidikan bela negara seyogianya
memiliki wibawa dan kredibilitas untuk
itu. Kedua, sasaran kelompok usia dan sasaran target waktu pendidikan bela negara mestilah ditentukan oleh
realitas di Tanah Air. Ketiga, jika
program ini dimaksudkan sebagai jalan mewujudkan apa yang disebut "revolusi mental", ia adalah jalan
yang vulgar-kasar dan menggampangkan.
Terakhir, di atas semuanya, kontroversi ini membuka pintu bagi kita untuk menilai bagaimana laku para
pelaksana negara vis-à-vis ideal-ideal
tertinggi bangsa kita. Dengan kata lain, bagaimana sebenarnya negara memperlakukan Pancasila selama ini.
Dari artikel mengenai “Negara Vs Pancasila” ini menceritakan banyak tentang
keadaan Negara dari zaman Era Orde Baru serta Era Reformasi tentang pelaksanaan
yang berkaitan dengan Negara oleh para pelaksana negara yang berdasar atas
Pancasila. Pancasila itu guna untuk
mengoreksi para penyelenggara negara beserta segenap alat-alatnya
dari segenap laku penghalalan cara dan penyalahgunaan kekuasaan.
Keunggulan : Dari artikel
mengenai Opini “Negara Vs Pancasila” oleh Mochtar Pabotinggi tersebut mengulas
tentang Negara vs Pancasila yang didalamnya membahas tentang bela Negara dengan
menjelaskan kontroversi-kontrversi bela Negara, menjelaskan masa-masa di era
orde baru, menyinggung sedikit tentang pemeritahan di era Reformasi. Dari
kesemua pokok bahasan tersebut mengarah atau didalamnya berkaitan dengan
Pancasila dan Negara. Sehingga dalam pelaksanaan pemerintahan maupun
kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan Negara itu harus di selaraskan
dengan lima sila yang terkandung dalam Pancasila. Semua aktivitas yang terjadi
dalam Negara, baik itu pemerintahannya atau pihak yang diberikan kekuasaan
harus melakukan segala sesuatunya berdasarkan nilai-nilai pancasila. Jika semua
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan Negara itu harus mencerminkan
nilai-nilai pancasila dan tidak boleh menyimpang atau menyalahi nilai-nilai
yang terkandung didalam pancasila.
Kelemahan :
Dari artikel tersebut terdapat kekurangan dalam segi penulisan, dari
penuedlisan kata yang disajikan dalam artikel tersebut sedikit menggunakan
kata-kata yang negatif. Bahasa yang digunakan juga ada yang sulit dipahami oleh
pembaca artikel tersebut.
Resensi Artikel “Analisis
Politik “Bela Negara di Tengah Asap” oleh Yudi Latif”
Identitas
Artikel
Judul : “Analisis Politik “Bela
Negara di Tengah Asap” oleh Yudi Latif”
Nama
penulis : Yudi Latif
Nama
penerbit : Harian Kompas edisi 27
Oktober 2015
Isi Pokok :
Dari isi artikel ini membahas tentang bencana kabut asap akibat pembakaran
hutan oleh oknum tertentu atau juragan kelapa sawit yang membuka dan melebarkan
lahan untuk membuka lahan kelapa sawit yang seluas-luasnya yang semata-mata
hanya untuk kepentingan pribadinya. Dan kini dampaknya merugikan banyak wilayah
yang ada di sekitar hutan tersebut. Kabut asap tersebut dampaknya di derita
oleh beberapa wilayah seperti Sumatra, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan
dan Negara tetangga juga ikut merasakan dampak dari kebakaran hutan yang
dibakar secara sengaja oleh pemilik perusahaan kelapa sawit. Pihak perusahaan
kelapa sawit berani membuka lahan ini karena pihak Pemerintah memberikan izin
kepada pihak perusahaan kelapa sawit tersebut. Pihak pemerintah lalai
dalam memberikan perizinan sehingga
kapital dan kerakusan meruyak leluasa. Jika pemerintah tegas dan membela
kepentingan rakyat, sejak awal, pelaku
pembakaran hutan pasti telah ditindak tegas. Dengan adanya bencana yang
menimpa saudara kita ini, maka kita sebagai warga Negara yang memiliki
partisipasi atau jiwa solidaritas,
gotong royong, maka kita harus tanggap dan berempati kepada mereka dengan
memberikan dukungan moril, materi, maupun dukungan dari pihak Pemerintah itu
sendiri dalam mengeluarkan kebijakannya dalam menanggapi bencna nasional yang
menimpa Negara kita itu. Pemerintah harus lebih tegas lagi dan tidak boleh
memberikan izin-izin kepada pihak prusahaan tertentu yang dampakanya sangat
merugikan semua pihak masyarakat yang terkena dampak asap tersebut.
Keunggulan : Artikel ini
menyajikan informasi sesuai dengan apa yang terjadi atau sesuai dengan
kenyataan yang ada. Dalam penulisan artikel ini tidak berbelit-belit, isinya
langsung menjerumus dalam persoalan yang ada. Dengan adanya artikel ini,
masyarakat dapat mengetahui dan dapat memperoleh data informasi tentang bencana
yang tengah melanda Negara kita.
Kelemahan :
Dari artikel ini terdapat kekurangan-kekurangan dari segi penuisan yaitu
terutama dari pemilihan kata yang digunakan dalam artikel tersebut. Kata-kata
yang tercantum di artikel ini, kebanyakan menggunakan kata-kata kiasan yang
sulit untuk dipahami oleh pembaca artikel.
1.
Berdasarkan resensi tersebut,
materi atau ruang-lingkup dari IKN maupun PKN perlu ditambah dengan materi yang berkaitan dengan pembelaan Negara.
Semangat nasionalisme harus di junjung tinggi oleh bangsa Indonesia. Dari
ketiga artikel tersebut, dalam materi IKN maupun PKN dapat diberi tambahan
mengenai bela Negara. Bela Negara itu penting dan harus diajarkan melalui
pemberian materi secara khusus dalam pembahasan bela Negara. Dengan adanya
pembekalan materi tentang bela Negara tersebut dapat memberikan gambaran
tentang apa itu bela Negara dan apa saja yang harus dilakukan terkait hal-hal
yang menimpa Negara kita, dan untuk mengetahui apa arti dari bela Negara untuk
sebuah negara. Sehingga dalam perwujudan bela Negara tersebut tidak hanya
berupa tindakan yang asal-asalan tanpa ada latar belakang yang jelas dalam
pembelaan Negara tersebut, namun harus ada landasan teori untuk lebih mengenal
apa itu arti bela Negara, apa yang akan kita perbuat untuk menunjukkan sifat empati kita terhadap masalah-masalah
yang sedang menimpa Negara kita, seperti sekarang ini banyak hal-hal yang terjadi di Negara kita,
baik itu masalah tentang bencana yang menimbulkan masalah-masalah baru seperti
Kerugian materi, dampak buruk bagi kesehatan sehingga terjadinya angka
kematian, pendidikan pun juga terhambat, aktifitas perekonomian juga lumpuh,
semua dampak dari kabut asap itu sangat merugikan banyak wilayah seperti di
Riau, Jambi, Sumsel, Kalsel, dan Kalteng.
Dari kejadian masalah tentang bencana
kabut asap tersebut diharapkan seluruh warga Negara Indonesia itu tanggap dan
mau membantu meringankan beban mereka, agar bencana tersebut tidak terulang
kembali. Para oknum-oknum pembakar hutan tersebut harus diberikan sanksi yang
tegas agar tidak ada lagi pembakar-pembakar hutan yang lain, yang mebakar hutan
hanya untuk kepentingan pribadinya, semata-mata hanya untuk mendapatkan
keuntungan tertentu.
Sumber :
Harian Kompas
edisi 27 Oktober 2015
Materi PPT IKN
dan PKN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar