Sabtu, 14 Mei 2016

RESENSI ARTIKEL



Resensi Artikel ”Tajuk Rencana yang berjudul “Sungguh, Ini Tragedi Nyata”


·         Identitas Artikel 
Judul                     : ”Tajuk Rencana yang berjudul “Sungguh, Ini Tragedi Nyata”
Nama penerbit       : Harian Kompas edisi 27 Oktober 2015
Isi Pokok                : Hutan dan lahan yang terbakar 1,7 juta  hektar, Lebih dari 43 juta warga   terpapar dan 504.000 warga terkena  infeksi saluran napas. Terdapat 12 warga meninggal dan kerugian materi  ditaksir sekitar Rp 20 triliun. Dari bencana asap ini juga membrikan dampak yang buruk bagi aktivitas masyarakat yang terkena dampak dari bencana ini yaitu aktivitas pendidikan menjadi terhambat, aktivitas perekonomian juga lumpuh. Dari kejadian tersebut pihak pemerintah juga belum memberikan sanksi yang tegas kepada juragan kelapa sawit yang membuka atau melebarkan lahan untuk dijadikan lahan kelapa sawit itu merugikan masyarakat luas tidak hanya wilayah Sumatra dan Kalimantan saja, namun Negara tetangga juga ikut merasakan dampaknya, sehingga Negara kita selalu di olok-olok oleh Negara lain hanya untuk keuntungan segelintir perusahaan. Indonesia seakan tak mendapat apa-apa dari kehadiran perusahaan kelapa  sawit, kecuali bencana dan wajah coreng-moreng hitam akibat asap.



Keunggulan           : Dari artikel mengenai Tajuk Rencana yang berjudul “Sungguh, Ini Tagedi Nyata” memiliki keunggulan seperti, dalam penulisannya terdapat kejelasan dari masing-masing kata, sehingga dapat menimbulkan kalimat yang baik, kalimat yang sesuai dengan kalimat dalam berita. Informasi yang disajikan dalam artikel ini juga tidak bertele- tele atau tidak berbelit-belit. Informasi atau berita dalam artikel ini juga menceritakan sesuai dengan apa yang terjadi atau sesuai dengan fakta yang ada. Dalam penulisan berita ini juga langsung menceritakan apa yang telah terjadi dan kata-kata yang dipakai tidak dibuat-buat atau sesuai dengan keadaan nyata mengenai dampak kebakaran hutan bagi masyarakat sekitar.
 Kelemahan           : Dari artikel ini juga terdapat kelemahan yang tercantum didalam artikel ini, seperti penguasaan masalah yang disajikan dalam materi ini terlalu fokus pada satu permasalahan saja, maksudnya dalam penulisan artikel ini hanya membahas apa yang penulis ketahui saja. Dalam artikel ini hanya menyebutkan atau menceritakan apa isi dari permasalahan tersebut, hanya membahas tentang dampak yang ditimbulkan dari kebakaran hutan tersebut, sehingga berita yang disajikan kurang terperinci dengan baik, karena dalam artikel ini tidak disebutkan bagaimana solusi yang harus dilakukan untuk mengatasi dampak kebakaran hutan tersebut. Dalam artikel ini hanya menjelaskan tentang apa masalah yang terjadi, apa dampak yang terjadi dari adanya bencana kebakaran hutan tersebut tanpa memberikan informasi yang lebih lengkap lagi seperti memberikan arahan untuk solusi kedepannya bagaimana.
Resensi Artikel Opini “Negara Vs Pancasila” oleh Mochtar Pabotinggi
Identitas Artikel
Judul                     : Opini “Negara Vs Pancasila” oleh Mochtar Pabotinggi
Nama penulis        :  Mochtar Pabotinggi
Nama penerbit       : Harian Kompas edisi 27 Oktober 2015
Isi Pokok                    : Kontroversi soal "bela negara" membawa kita pada empat hal penting yang perlu disoroti. Pertama, siapa pun yang hendak menjadi   pelaksana pendidikan bela negara seyogianya memiliki wibawa dan kredibilitas   untuk itu. Kedua, sasaran kelompok usia dan sasaran target waktu pendidikan   bela negara mestilah ditentukan oleh realitas di Tanah Air. Ketiga, jika   program ini dimaksudkan sebagai jalan mewujudkan apa yang disebut   "revolusi mental", ia adalah jalan yang vulgar-kasar dan   menggampangkan. Terakhir, di atas semuanya, kontroversi ini membuka pintu   bagi kita untuk menilai bagaimana laku para pelaksana negara vis-à-vis   ideal-ideal tertinggi bangsa kita. Dengan kata lain, bagaimana sebenarnya   negara memperlakukan Pancasila selama ini. Dari artikel mengenai “Negara Vs Pancasila” ini menceritakan banyak tentang keadaan Negara dari zaman Era Orde Baru serta Era Reformasi tentang pelaksanaan yang berkaitan dengan Negara oleh para pelaksana negara yang berdasar atas Pancasila. Pancasila itu guna untuk  mengoreksi para penyelenggara negara beserta segenap alat-alatnya dari   segenap laku penghalalan cara dan  penyalahgunaan kekuasaan.

Keunggulan           : Dari artikel mengenai Opini “Negara Vs Pancasila” oleh Mochtar Pabotinggi tersebut mengulas tentang Negara vs Pancasila yang didalamnya membahas tentang bela Negara dengan menjelaskan kontroversi-kontrversi bela Negara, menjelaskan masa-masa di era orde baru, menyinggung sedikit tentang pemeritahan di era Reformasi. Dari kesemua pokok bahasan tersebut mengarah atau didalamnya berkaitan dengan Pancasila dan Negara. Sehingga dalam pelaksanaan pemerintahan maupun kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan Negara itu harus di selaraskan dengan lima sila yang terkandung dalam Pancasila. Semua aktivitas yang terjadi dalam Negara, baik itu pemerintahannya atau pihak yang diberikan kekuasaan harus melakukan segala sesuatunya berdasarkan nilai-nilai pancasila. Jika semua kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan Negara itu harus mencerminkan nilai-nilai pancasila dan tidak boleh menyimpang atau menyalahi nilai-nilai yang terkandung didalam pancasila.
 Kelemahan           : Dari artikel tersebut terdapat kekurangan dalam segi penulisan, dari penuedlisan kata yang disajikan dalam artikel tersebut sedikit menggunakan kata-kata yang negatif. Bahasa yang digunakan juga ada yang sulit dipahami oleh pembaca artikel tersebut.
Resensi Artikel “Analisis Politik “Bela Negara di Tengah Asap” oleh Yudi Latif”
Identitas Artikel
Judul                     : “Analisis Politik “Bela Negara di Tengah Asap” oleh Yudi Latif”
Nama penulis        :  Yudi Latif
Nama penerbit       : Harian Kompas edisi 27 Oktober 2015
Isi Pokok               : Dari isi artikel ini membahas tentang bencana kabut asap akibat pembakaran hutan oleh oknum tertentu atau juragan kelapa sawit yang membuka dan melebarkan lahan untuk membuka lahan kelapa sawit yang seluas-luasnya yang semata-mata hanya untuk kepentingan pribadinya. Dan kini dampaknya merugikan banyak wilayah yang ada di sekitar hutan tersebut. Kabut asap tersebut dampaknya di derita oleh beberapa wilayah seperti Sumatra, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Negara tetangga juga ikut merasakan dampak dari kebakaran hutan yang dibakar secara sengaja oleh pemilik perusahaan kelapa sawit. Pihak perusahaan kelapa sawit berani membuka lahan ini karena pihak Pemerintah memberikan izin kepada pihak perusahaan kelapa sawit tersebut. Pihak pemerintah lalai dalam  memberikan perizinan sehingga kapital dan kerakusan meruyak leluasa. Jika pemerintah tegas dan membela kepentingan rakyat, sejak awal, pelaku  pembakaran hutan pasti telah ditindak tegas. Dengan adanya bencana yang menimpa saudara kita ini, maka kita sebagai warga Negara yang memiliki partisipasi atau  jiwa solidaritas, gotong royong, maka kita harus tanggap dan berempati kepada mereka dengan memberikan dukungan moril, materi, maupun dukungan dari pihak Pemerintah itu sendiri dalam mengeluarkan kebijakannya dalam menanggapi bencna nasional yang menimpa Negara kita itu. Pemerintah harus lebih tegas lagi dan tidak boleh memberikan izin-izin kepada pihak prusahaan tertentu yang dampakanya sangat merugikan semua pihak masyarakat yang terkena dampak asap tersebut.
Keunggulan           : Artikel ini menyajikan informasi sesuai dengan apa yang terjadi atau sesuai dengan kenyataan yang ada. Dalam penulisan artikel ini tidak berbelit-belit, isinya langsung menjerumus dalam persoalan yang ada. Dengan adanya artikel ini, masyarakat dapat mengetahui dan dapat memperoleh data informasi tentang bencana yang tengah melanda Negara kita.
 Kelemahan           : Dari artikel ini terdapat kekurangan-kekurangan dari segi penuisan yaitu terutama dari pemilihan kata yang digunakan dalam artikel tersebut. Kata-kata yang tercantum di artikel ini, kebanyakan menggunakan kata-kata kiasan yang sulit untuk dipahami oleh pembaca artikel.
1.      Berdasarkan resensi tersebut, materi atau ruang-lingkup dari IKN maupun PKN perlu ditambah dengan materi yang berkaitan dengan pembelaan Negara. Semangat nasionalisme harus di junjung tinggi oleh bangsa Indonesia. Dari ketiga artikel tersebut, dalam materi IKN maupun PKN dapat diberi tambahan mengenai bela Negara. Bela Negara itu penting dan harus diajarkan melalui pemberian materi secara khusus dalam pembahasan bela Negara. Dengan adanya pembekalan materi tentang bela Negara tersebut dapat memberikan gambaran tentang apa itu bela Negara dan apa saja yang harus dilakukan terkait hal-hal yang menimpa Negara kita, dan untuk mengetahui apa arti dari bela Negara untuk sebuah negara. Sehingga dalam perwujudan bela Negara tersebut tidak hanya berupa tindakan yang asal-asalan tanpa ada latar belakang yang jelas dalam pembelaan Negara tersebut, namun harus ada landasan teori untuk lebih mengenal apa itu arti bela Negara, apa yang akan kita perbuat untuk  menunjukkan sifat empati kita terhadap masalah-masalah yang sedang menimpa Negara kita, seperti sekarang ini  banyak hal-hal yang terjadi di Negara kita, baik itu masalah tentang bencana yang menimbulkan masalah-masalah baru seperti Kerugian materi, dampak buruk bagi kesehatan sehingga terjadinya angka kematian, pendidikan pun juga terhambat, aktifitas perekonomian juga lumpuh, semua dampak dari kabut asap itu sangat merugikan banyak wilayah seperti di Riau, Jambi, Sumsel, Kalsel, dan Kalteng.
Dari kejadian masalah tentang bencana kabut asap tersebut diharapkan seluruh warga Negara Indonesia itu tanggap dan mau membantu meringankan beban mereka, agar bencana tersebut tidak terulang kembali. Para oknum-oknum pembakar hutan tersebut harus diberikan sanksi yang tegas agar tidak ada lagi pembakar-pembakar hutan yang lain, yang mebakar hutan hanya untuk kepentingan pribadinya, semata-mata hanya untuk mendapatkan keuntungan tertentu.

Sumber :
Harian Kompas edisi 27 Oktober 2015
Materi PPT IKN dan PKN







Tidak ada komentar:

Posting Komentar